Suluk PLN

Malam ini masih seperti malam-malam sebelumnya, gelap. Seperti biasa saya sedang belajar, mengaji, memahami dan mendalami ilmu SABAR, di majelis kegelapan dibimbing oleh PLN, kata beliau "gelapnya kamar tak segelap kuburan", gelapnya rumah tak segelap hati tanpa lilin iman.

PLN seperti Khidir, menguji Musa dengan melarang bertanya mengapa begini, mengapa begitu, namun dirinya bertindak seolah diluar nalar. Tindakan PLN penuh pesan tersembunyi, tidak sembarang murid bisa memahami maksud dari sang mursyid Syaikh Al-Lisrtikiyah, dengan garis keturunan Al-Thomas Edison yang sempat dituduh idiot.

Cara PLN berdakwah tidak seperti ustadz-ustadz yang lain teriak-teriak dengan pengeras suara, "orang sabar disayang tuhan, orang sabar pantatnya lebar", tidak juga seradikal Abu Bakar Baasyir.  PLN adalah wakil tuhan yang diutus untuk menguji langsung seberapa sabarnya kita, tanpa kata-kata. PLN mengajarkan nikmatnya terang dan kesabaran dengan mematikan aliran listrik pada jam tanggung seperti ini. PLN sangat religius. Jeglek.
--------------------------------------
Galuh Timur, Jawa Tengah.

--Djenar Abunetti--
djenarabunetti@yahoo.com
Sent from Nokia Windows Phone

0 comments: