Kotak

Ada banyak kotak di sekitar kita, entah itu kotak amal, kotak suara, kotak saran dan lain-lain, dari sekian banyak kotak pastilah ada satu kotak yang paling menarik dan paling bagus menurut kita, meskipun sebenarnya mungkin agak mencong, atau menceng, atau malah tidak berbentuk kotak sama sekali.

Seringkali saya merasa bangga terhadap kotak yang saya miliki, dan condong menjelekan kotak milik orang lain, celakanya saya memandang kotak orang lain dari dalam kotak saya sendiri, kotak yang saya masuki penuh keyakinan bahwa ini kotak terbaik, penuh kebanggaan bahwa ini kotak yang paling sempurna meski saya tak pernah melihatnya dari luar kotak, artinya saya hanya berdasarkan "katanya". Saya perlu bercermin, jangan-jangan kepala saya juga berbentuk kotak hingga sering melahirkan pertanyaan "mengapa amal dikotak-kotak?, atau jangan-jangan karena suara kita sudah dikotak-kotakkan?

Kotak-kotak bertebaran semakin banyak, beranak pinak di muka bumi, menyempitkan pikiran dan menyebabkan lupa bahwa kotak hanyalah alat, sarana, instrumen dan seabrek istilah yang makin dipikir makin mengaburkan bahwa kotak hanyalah kotak bukan lingkaran, kerucut juga trapesium.

Ah, sepertinya saya butuh lebih banyak kotak saran, dan bukan baju bermotif kotak-kotak.
-------------------------------
Galuh Timur, Jawa Tengah.

--Djenar Abunetti--
djenarabunetti@yahoo.com
Sent from Nokia Windows Phone

0 comments: