Kota Tua
Terlalu sayang untuk di tinggalkan namun terlalu tua untuk dipertahankan, surga ini, dan kita terlalu lama diam dalam terowongan, di sesaknya wajah-wajah berminyak, silang-silang besi, dan deru mesin berkarat. Mungkin nanti kita tak sempat lagi menikmati es potong, tato temporer, rincik gerimis, dan tentu saja sebuah kenang tentang bangku panjang juga sebuah novel yang hilang.
Tak lama lagi, pasti, senja segera turun dan surga ini makin berusia, renta, ringkih tulang-tulangnya takan mampu lagi menopang keserakahan dan aku ingin segera mengubur segala yang kulewati sejak pagi tadi, di sini, lima inci di bawah sepatu para kurcaci, dilindas putaran roda sepeda mini dan segera kembali seperti dulu, gila, tanpa ingatan tentang kejamnya sebuah kenyataan.
-------------------------
Kota Tua, Jakarta
--Djenar Abunetti--
djenar.abunetti@gmail.com
Sent from my Nokia Asha 311

