Hidup hanyalah persoalan menikam yang lain sehalus mungkin dan sepelan mungkin jika perlu kau bisa melakukanya dari depan dengan tersenyum agar penikaman-penikaman yang kau lakukan tampak indah, menghibur dan tak dianggap sebagai penikaman melainkan kerjasama, bahkan cinta. Kalau kau sering melakukanya aku lebih sering. Menikam yang lain adalah pekerjaan termudah dan terenak kau bisa mengawalinya dan membiasakan diri dengan menimpakan kesalahanmu pada yang lain dengan berbagai alasan, dan alasan adalah sarana terbaik yang pernah ada, telah teruji waktu mungkin juga malah sudah berlabel semacam SNI, ISO atau Superbrand. Menikam orang lain memang mudah kau juga bisa melakukanya dari belakang dengan wajah berseri-seri atau tanpa ekspresi, mulailah dengan yang ringan, mudah dan tentu saja mengasyikan, menggosipkanya atau memfitnahnya misalnya, agar kau merasakan nikmatnya menikam dari belakang kau harus pandai meramu atau meracik bahan gosip ataupun fitnah dan keinginan menang sendiri, benar sendiri ditambah sedikit olok-olok dan cemooh, tentu saja semua tergantung seleramu, rasa favoritmu. Kau juga bisa memilih dengan cara diblender dengan mesin kebohongan atau diulek dengan ulekan kepala batu. Jangan lupakan juga gunakan masker bebal dan kacamata tiga dimensi sebab mata hatimu akan perih jika terkena uap racikan yang ditimbulkan akibat pembakaran hati nurani di saat kau mengolah ramuan yang akan menjadi racun di ujung pisau lidahmu.
Talaga Bestari
--Djenar Abunetti--
Sent using a Sony Ericsson mobile phone

0 comments:
Posting Komentar