Pohon

Berita soal pohon ini sungguh menarik perhatianku. Karena berita semacam ini tak layak dikonsumsi, diikuti dan ditiru. Iya saya yakin itu, karena saya lebih suka main pokemon, membabat pohon, ilegal logging,  suka menghirup bau knalpot, lebih suka udara kotor, lebih suka banjir, longsor, dan bencana-bencana lain yang "direncanakan" dalam jangka panjang tersebut, bencana yang disebabkan kurangnya pohon, hutan, resapan air dan semacam itu. Kita himbau pemerintah untuk memblokir situsnya, jangan sampai anak muda kita teracuni berita semacam ini. Paraf petisi!.

Menanam pohon itu pekerjaan yang sia-sia, tak ada hasilnya yang bisa langsung dinikmati. Untuk apa kita berinvestasi bagi anak cucu, bagi masa depan, toh semua akan hancur pada waktunya. Seperti yang ditakdirkan, dan diberitakan  tuhan pada kitab-kitabnya. Biarlah tuhan sendiri yang mengurus, kita hanya wajib menguras apa yang sudah diberikan tuhan, karena kita adalah wakil tuhan. Kau tahu? Dan ingat, wakil! Dan suatu saat kita akan naik jabatan menjadi tuhan jika kita bosan dengan status wakil, dan kewakilan ini. Tuhan pun harus kita singkirkan.

Pohon-pohon harus kita habiskan, tak peduli apapun jenisnya, apapun caranya perbanyaklah perusakan hutan, apapun alasannya baik itu pembangunan, kemajuan, bahkan keabadian. Kita adalah wakil sang pencipta, kita punya hak lebih banyak dari yang bukan wakil. Jika kita tak mengahncurkan alam, selamanya kita hanya akan menjadi wakil yang bodoh, dan aktivis-aktivis itulah contohnya, pecinta lingkungan, penjaga ekosistem, ekologi dan semua yang behubungan dengan kelestarian alam harus kita jegal. Jangan hentikan perusakan hutan, gunung, dan laut. Lupakan masa depan. Karena ngawur itu sungguh abadi.
---------------------------------
Galuhtimur, Jawa Tengah

Djenar Abunetti‎

Sent from my BlackBerry 10 smartphone ‎

0 comments: