Tidur

Hujan, dan tiba-tiba saja saya merasa ngantuk dan tentu saja ingin segera tidur seperti manusia-manusia lainnya, saya masih merasa manusia. Meski mungkin manusia yang teralienasi. Hikz.

Tidak tahu juga kenapa ada rasa malas tidur kali ini, mungkin ada yang dirindukan. Ehem, keselek asbak. Tapi mungkin juga saya kurang stamina, stamina untuk tidur. Tidak tahu sejak kapan orang mau tidur perlu stamina lebih, mungkin supaya kita larinya kenceng saat mimpi balap karung, mimpi dikejar anjing mertua, atau tukang tagih.

Tidur memang bukan masalah sepele, tidur masalah yang serius, tidurlah dengan serius, seserius saat kita sedang serius. Laaah. Emosi kita bisa jadi tak stabil karena kurang tidur, apalagi kalau orang lain susah diajak tidur bareng, iya orang lain. Kalau "orang sendiri" ya mungkin gak susah-susah amatlah ya. Ehem, kebanyakan makan tauge nih.

Tidur  teratur sangat baik  untuk menjaga stamina agar tubuh dan pikiran tetap, atau kembali segar setelah beraktivitas seharian, juga semalaman. Ehem. Batuk gak ilang-ilang. 

Beberapa orang menjadi kaya karena soal tidur. Ada yang membuat  tempat tidur‎, menjualnya sampai bikin perusahaan dan merk tempat tidur terkenal, ada yang kerjanya ngetes nyaman tidaknya tempat tidur tersebut. Gajinya gede loh cuma gulang guling doang ngetes tempat tidur. Ada juga yang kerjanya nemenin tidur, ini beneran ada. Bukan tidur yg macem2 loh ya.(di Jepang kalau gak salah). 

Sebagian orang cukup puas bermimpi dalam tidurnya, sebagian ingin  tidur tanpa mimpi apapun, sebagian ingin mimpinya terwujud, sebagian bermimpi dalam terjaga‎nya, dan membuatnya susah tidur. Sebagian mengejar mimpi dan lupa tidur. Sebagian menjadi "teman tidur" untuk bertahan hidup. Hidup memang soal siapa yang tidur dan siapa yang terjaga. Karena ngawur itu abadi.
--------------------------
Galuhtimur, Jawa Tengah.

Djenar Abunetti

Sent from my BlackBerry 10 smartphone

0 comments: