Hoax

Sering banget hal-hal kayak gini yang mengantar mereka ke blog-blog tak jelas, ya semacam blogku-lah. Pencarian berbau(?) esek-esek memang paling tinggi, dan itu bisa dimanfaatkan untuk memasang "jebakan tikus" yang mengendus-endus hal beginian. Coba kasih tag-tag seputar dada dan paha sampai bokong di blogmu, dan bahasa yang nyerempet, sesekali nabrak urusan ranjang. Tapi apa iya yang beginian hanya di ranjang?. Dijamin blogmu akan naik, entah naik ratingnya, traficnya, statistiknya atau malah naik caci makinya karena konten yang dicari tak sesuai yang dicari.

Trik-trik begini juga banyak dimanfaatkan toko onlen obat kuat, nyebar PIN BB dengan akun-akun cantik, seksi, hot dan muda (silakan searching di fb, banyak fp yang begini),  begitu diinvite ternyata toko obat kuat, bukan cewek, atau toko cewek (#eh), lha itu toko memang jual obatnya aja, kalau mau uji coba ya dirumah dengan pasangan sah, menurut hukum, agama dan negara masing-masing. Kalau minum lalu tegang terus ya itu bukan tanggung jawab toko. Lha iya, barang-barang situ, yang minum juga situ, masa si toko ikut direpotkan. Lha kalau toko obat kuat sekalian jual alat uji coba ya lebih bagus, tapi akan repot kalau minta garansi. Lha iya, udh minum terus diuji, lemes lalu minta uang kembali. Bangkrut dong.

Lalu di mana cerita gigolonya sih? Lha saya sendiri bingung, bingung mau cerita apa dan bagaimana menceritakan sesuatu yang memang tidak tahu. Postingan ini hanya berdasarkan kira-kira, yang sangat jauh dari kebenaran dan kenyataan, seratus persen hoax. Hoax artinya berita bohong, dalam bahasa Galuhtimuran artinya MBLOAK,  NDOPOK.

Tukang bohong biasa disebut tukang mbloak, tukang ndopok, nyricis, muncis. Dulu tukang-tukang begini adanya lebih banyak di warung-warung kopi sambil main catur, main gaple ngalor ngidul gak jelas apa yang dibicarakan. Sekarang tukang mbloak tetep suka ngopi, tapi mainannya  hape, laptop, warnet. Tapi tetep ngalor ngidul tak jelas, namanya juga mbloak, penyebar hoax. Ngawur!
-------------------------------------
Galuhtimur, Jawa Tengah

Djenar Abunetti​​‎

Sent from my BlackBerry 10 smartphone

0 comments: