Manusia-manusia modern telah berevolusi atau bermutasi menjadi makhluk aneh, telinganya lebih suka dijejali benda sebesar ujung jari kelingking dan tersambung dengan benda yang muncul di telapak tanganya sebuah benda berbentuk kotak yang dihidupkan dengan sebuah batere yang setiap beberapa jam diisi ulang dengan menghubungkanya ke aliran listrik di rumah-rumah mereka, di kantor atau di restauran. Benda ini menginfeksi siapa saja dan menyebabkan ia tak peduli lagi pada sekitarnya seolah pikiran dan hatinya telah berpindah ke dalam kotak tersebut, tertawa sendiri, senyum sendiri dan kadang iapun menangis sendiri tanpa sebab yang jelas. Manusia-manusia yang mengaku lebih modern malah tak perlu menghubungkan dua benda tersebut dengan sebuah benda lain yang bersulur-sulur dan mereka sebut kabel, mereka hanya butuh sesuatu yang kadang sulit dijelaskan oleh si pemakai mereka hanya bisa menyebutnya 'bluetooth.'
Kaki-kaki makhluk inipun berubah menjadi bundar yang terdiri dari karet dan logam dengan berbagai variasi bentuk sesuai selera, mereka menyebut seonggok logam ini dengan nama mobil, motor atau pesawat terbang. Di rumah-rumah orang modern terdapat kotak berbagai ukuran, berbagai fungsi; ada yang disebut televisi benda berlayar kaca ini sering menampilkan berbagai macam gambar digerakan benda lain yang sebesar lengan balita, penuh tombol angka dan disebut remote control. Hampir semua benda yang dimiliki orang modern digerakan dengan benda ini, remote control menggerakan televisi, pengatur suhu sampai lampu dan pintu gerbang. Kadang-kadang orang modern sering berbicara dengan bahasa yang sulit dimengerti selain kelompoknya atau komunitasnya, terlebih saat mereka tak menyukai sesuatu; 'aduh kenapa sih ini remote gue? geje begete bikin bete.'
Manusia-manusia yang mengaku modern tersebut umumnya tinggal dalam sebuah kotak besar bernama kota, dan umumnya kota yang ditinggali manusia-manusia yang mengaku modern penuh dengan onggokan logam dari berbagai bentuk dan ukuran hingga logam-logam sulit bergerak cepat sesuai rancanganya sebagian lagi hanya bisa merangkak mirip kura-kura, merayap mirip buaya. Anehnya manusia-manusia yang mengaku modern dan mengaku lebih cerdas tetap senang mengumpulkan onggokan logam tersebut sebanyak-banyaknya di halaman rumah-rumah mereka dan memamerkanya. Semakin lama semakin banyak manusia yang terinfeksi namun kondisi pikiranya tak siap akibatnya pikiran menjadi terkotak-kotak, hatinya masuk dalam kotak mudah digeser, ditumpuk atau dikumpulkan dengan kotak-kotak lain hanya dengan iming-iming sebuah 'kotak ajaib' kotak uang, kotak kekuasaan, kotak (segi tiga kali yaaa?) wanita.
Dan pada skala yang lebih kecil manusia yang sudah masuk 'kotak' akan lebih berani menghilangkan isi kotak amal.
* repotnya posting dengan layar kotak tak lebih dari lima inchi.
--------------------------------------------------------------
Galuh Timur
--Djenar Abunetti--
djenar.abunetti@gmail.com
Sent from my Nokia