Perempuan dan Tuhannya

hujan belum reda,ketika perempuan tua melintasi batas malam di balik cermin buram.terselip masa suram dalam tanktop kusam dan wajah masam.renta perempuan berkalung beban melilit leher laksana sorban.pada gelap ia meratap,pada remang ia berharap datang derap membawa suap.dalam diam ia menggumam "tuhan beri aku wajah rupawan dan tubuh menggiurkan,agar anaku tak lagi kelaparan"

jarum jam bergerak lamban seakan ia juga butuh dorongan,atau mungkin ia malas-malasan.


"tuhan mengapa kau lamban? hingga membiarkan anaku berbalut kafan...?? seandaianya pangeran yang kau kirimkan semalam lebih cepat satu jam,mata anaku takan terpejam"


dalam diam
tikam
dalam diam
iris
cermin buram
antar kita dalam tangis.



melawai..11.30pm..19 des 09