Sabtu Pagi

Kepala terasa berat, pusing dan tenggorokan kering seperti hendak masuk angin, sepanjang malam tidur dengan jendela terbuka tanpa jaket, baju hangat, selimut atau sarung biasanya memang tidur begitu saja karena ruko terasa panas jika semua jendela ditutup dan Majalengka menjadi satu-satunya tempatku bekerja yang bebas nyamuk dibanding tempat lain sepanjang sejarah perkulianku (jiaaahhahaha) namun pagi ini terasa lebih dingin dari biasanya mungkin dikarenakan gerimis semalam. Gerimis pertama.

Sabtu pagi yang kelabu, selain langit Majalengka yang benar-benar kelabu akibat mendung sabtu ini sepertinya akan menjadi sabtu yang bersejarah setelah perseteruan KPK dan Polri semalam suntuk layaknya wayang namun dengan dalang tak jelas dengan lakon yang samar "polisi menginap di KPK" entah mengapa menginap, untuk apa menginap dan kapan berakhir juga tak jelas. Mungkin pagi ini saya perlu secangkir kopi untuk tetap bisa menikmati "wayang-wayang" ini berkelahi di tivi, di koran, di facebook, di twitter atau malah di ranjang koruptor atau ranjang artis. Ah soal ranjang lagi, mungkin akibat hidupku yang masih sendiri sampai saat ini jadi saya selalu membayangkan soal yang terjadi di atas ranjang, normalkah?? Entahlah.

Untuk melepaskan diri dari soal ranjang saya pergi ke warung dan ngutang segelas kopi biasanya kopi mampu menyegarkan otak yang "mbundel" dalam bahasa jawa Galuh Timuran yang artinya kusut dan mungkin bapak-bapak KPK dan Polri sebaiknya minum kopi yang sama, duduk di meja yang sama, dengan arah pembicaraan yang sama dan niat yang sama namun tak perlu sama dengan kopi saya yang cuma utangan.
----------------------------------------------
Majalengka


--Djenar Abunetti--
djenar.abunetti@gmail.com
Sent from my Nokia