Es Susu

Aku seperti kesulitan untuk mengatakan dan menuliskan semua yang kurasakan saat bersamamu minggu kemarin sejak pagi, siang hingga menjelang petang, sungguh ini tak biasa bagiku. Entahlah mungkin aku jatuh cinta mungkin juga ini bukan cinta, hanya saja aku seperti kehilangan hasrat untuk menidurimu lalu 'membunuhmu' di lain waktu. Aku seperti takluk pada bening matamu yang teduh walau aku tak pernah tahu ada apa atau siapa di kedalamanya dan tiba-tiba saja aku ingin melindunginya dari tatapan siapapun.

Aku juga terus memikirkanmu sejak genggaman di pisahkan angkutan kota yang sebenarnya tak pernah kutunggu kedatanganya, sepanjang jalan pulang aku juga merasa khawatir dan menyesal mengapa membiarkanmu menyebrang jalan sendirian.

Atau mungkin lusa bahkan mungkin esok pagi aku segera melupakanmu dan kembali pada gelap kuburku.

Hei..apa kau tahu malam ini ada gerhana? Ah..mengapa juga aku peduli dan tetap mengingatmu sementara es susu menungguku tinggal sedikit lagi. Apa kau juga tahu hatiku tinggal sedikit dan sedingin es? Atau kau telah melelehkannya? Entahlah.

*to: Muty

Talaga Bestari
--Djenar Abunetti--
Sent using a Sony Ericsson mobile phone

0 comments: