Sebenarnya malam ini aku ingin bercerita tentang sebuah perjalanan, perjalanan seorang anak manusia.ya seorang anak manusia dan bukan anak seekor kucing, karena memang anak manusialah yang lebih banyak punya liku-liku yang ang akan membuatmu tertawa dan menangis kadang juga terjadi dalam waktu yang sama, anehkan? Karena anak manusialah yang tak sekedar lahir, hidup dan mati.Kau tahu, kaupun punya liku yang sama menariknya untuk di ceritakan seperti halnya mereka yang ada dalam kisah pelangi dan tentang hujan atau mungkin juga tentang ali baba.hanya saja kau sendiri yang harus menceritakanya.
Tenangkan sejenak nafasmu resapi cerita yang akan kututur cerita yang akan sanggup menembus kerasnya dinding keangkuhan. Keangkuhan yang membuatku, membuatmu dan membuat kita jadi seperti ini, membuat kita di sini.tentu akupun tahu kau bertanya-tanya dalam hatimu cerita apa yang hendak aku tuturkan malam ini hingga aku berbicara seperti juru kampanye yang makin bersemangat kala mendapat tepuk tangan.tunggu sabar dulu,cerita tak bisa melaju begitu saja bukan? Minumlah dulu teh di mejamu sebelum cuaca membuatnya lebih dingin dari yang kau kira.seperti halnya kau akupun akupun perlu sebuah pendorong serupa mesin jet untuk membuat cerita ini melaju.ok,..apa kau sudah siap mendengar ceritaku? Sebenarnya tak terlalu penting buatmu bukan jika aku hanya ingin bercerita tentang perjalananku kesebuah kota bernama Jakarta dan saat ini aku di dalam kotak bernama bus.bus yang bernama sama dengan bus yang terguling tempo hari..sudah cukup ceritaku membuatmu ngantuk? Jika belum ceritakan sesuatu untuku agar malam ini aku lupa bahwa aku sedang dalam bus yang sesak dan aku nyaris tak dapat tempat duduk karena di sebelahku ada mahkluk yang dua kali lipat besarnya dariku.
Jika kau tak puas atas ceritaku kau boleh menambahkanya di di bawah di kotak komentar.
Di jalan, dalam bus Sinar Jaya
--Djenar Abunetti--
Sent using a Sony Ericsson mobile phone