sajak-sajak menumpuk di atas rak.
poster pemain sepak bola lekat di dinding.
lemari dari teriplek bekas dan kasur gulung.
ponsel monoponic,radio transistor teronggok di sudut kamar.
setoples permen,foto keponakan,weker pemberian majikan,kapstok dari tetangga.
lalu apa lagi yang ku inginkan…?
jika tuhan menawarkan isi dunia ini,aku lebih memilih mimpi.
karena mimpi seringkali lebih indah dari yang kita alami.
hingga malaikatpun bertanya padaku “seperti apa rasanya mimpi…?”
aku tak peduli,ia pun jadi iri.
iblis tersenyum penuh arti.

0 comments:
Posting Komentar