Tempat Sampah


Pernah merasa kosong? Tak tahu harus berbuat apa? Seperti ada banyak yang dipikirkan tapi sulit diungkapkan? Kalau iya, kita tak sendirian, kalau tidak artinya saya yang sendirian. Santai saja, dan paling tidak berharaplah ada orang lain yang sama seperti kita, seandaianya itu satu-satunya cara membuat kita lebih merasa "ringan" dengan apa yang kita alami. Mekskipun ini sebenarnya bukan soal yang berat-berat amat, kita hanya butuh teman, butuh pendengar, atau paling jelek tempat sampah untuk menuang segala yang menjadi beban dalam pikiran kita, atau sesuatu yang kita anggap beban, kita anggap sampah, sampah otak.

Tempat sampah itu penting! Di rumah-rumah, di kantor, di pasar dan di mana saja agar kita tak membuang sampah sembarangan, lebih-lebih di laut. Sampah adalah produk akhir yang nyata dari aktivitas manusia, sampah adalah tanda-tanda kehidupan. Dan ada beberapa orang yang menggantungkan hidupnya dari sampah, sementara kita membuang sampah ada sebagian yang memungutnya. Dan itu peristiwa biasa, tak ada yang hina dari memunguti sampah, bisa jadi para pemungut sampah itu seoarang pahlawan, pahlawan bagi lingkungan kita, bagi keluarganya.

Ada banyak produk yang tak kalah keren yang dibuat dari sampah.......(ada wasap dan bbm masuk) bersambung kalau sempet, lagian gak serius. Gak diterusin juga gak apa-apa kalilah.

(duapuluh menit kemudian, sambungan). Tadinya saya mau bahas sampah otak cukup di baris-baris pertama, dan baris kedua bahas sampah yang sesuangguhnya, yang ada di sekitar kita. Seperti yang sudah saya katakan di atas, ada BBM dan W/apps yang masuk. Bbm yang masuk mengirim foto tak penting, ini jenis sampah juga dan saya tak menanggapinya. Sementara pengirim W/apps minta ditelepon untuk curhat atau membuang sampah yang ada di pikirannya tentang pekerjaan, orang-orang kantor, dan lingkungan kerja yang sepertinya tak sehat, tak profesional. Ya sudahlah, lupakan.

Yah, jadi tempat sampah memang tak enak. Pada jam-jam seperti ini lebih enak menikmati waktu dengan bacaan yang lebih bermutu sambil menunggu kantuk. Tapu begitulah, seseorang bisa membuang sampah kapan saja tak kenal waktu dan tempat. Jangankan pada waktu-waktu seperti ini, seseorang bisa membuang sampah di tengah jalan raya sambil ngebut. Berbahaya juga tak tahu malu.

Dan saya sama seperti mereka, membuang sampah kapan saja tak tahu malu, sampah-sampah seperti curhatan saya alangkah banyaknya di internet. Dan jika kita tak bisa menjadi tempat sampah yang baik, laut, sungai, tempat wisata dan fasilitas umum lainnya juga bukan tempat sampah, perlakukan lingkungan kita sebagaimana kita ingin diperlakukan.

Merasa kosong dan tak tahu harus berbuat apa? Pungutilah sampah di sekitarmu, kalau bisa di laut.
--------------------------
Galuhtimur, Jawa Tengah.

Djenar Abunetti‎
Sent from my BlackBerry 10 smartphone

0 comments: