Aku dan Iblis

Minggu pagi ini aku dan iblis terbangun ketika dering telepon membuyarkan mimpi dan suara Selamat pagi dunia di ujung sana menyebabkan tanduk makin mengeras. ia beranjak setengah telanjang, berenang dan mengerang.

Minggu siang yang panas, aku dan iblis malas keluar rumah, merasa lebih asik dalam kamar yang sejuk melupakan kerepotan tetangga bernama manusia dan mendengarkan musik favorit dari gadget terbaru keluaran china, tertidur dan bermimpi tentang perdamaian dan kesejahteraan.

Hujan kembali turun, aku dan iblis terus bercumbu menuju sorga, di sana di tumpukan dosa-dosa.
Di sana di tumpukan tulang manusia.
Di sana di genangan air mata.
Di sana di amisnya luka-luka.
Di sana di atas nusantara.
Di sana di bumi Indonesia
Di sana

Di sana
Di tiap kata-kata.


Di rumah, Galuh timur.

--Djenar Abunetti--

Sent using a Sony Ericsson mobile phone

0 comments: