Mereka bilang aku priyayi padahal aku anak petani, petani yang hanya cukup untuk hari ini.petani yang jadi anak tiri di pangkuan ibunya sendiri, ibu pertiwi yang juga banyak melahirkan te'ka'i, te'ka'i yang pulangnya sesudah mati.petani yang selalu di bodohi para petinggi birokrasi,petani yang tak tahu tentang saham dan obligasi.tetapi mereka tetap bilang aku priyayi hanya karena tak ada daki di jari kaki dan aku berpuisi.
--
Sent using a Sony Ericsson mobile phone
