Tuhan,lama aku tak memasuki ruanganmu,menghampiri mejamu yang penuh tugas lalu duduk di kursimu sebelum engkau menyuruhku dengan mengangkat dagu dan tatap ragu.aku ingin mengadu tentang ayahku yang tak dapat teha'er juga ibuku dan adiku serta keponakan tetanggaku.bukankah engkau tahu? Harga-harga makin melonjak dan para tengkulak berjingkrak dan menyalak sedang kami tersedak,berdesak di sela operasi pasar,operasi miras,pe'es'ka dan kartu gaple.tuhan,tidakah kau ingat janjimu lima tahun yang lalu,ketika fotomu ada di baliho berwarna biru di pertigaan itu berjas biru atau mungkin celana dalamu juga biru..sebab katanya,untuk jadi tuhan haruslah berdarah biru,dan bernyanyi solo 'pilihlah aku,niscaya aku masukan dalam surgaku'..
--Galtim
Sent using a Sony Ericsson mobile phone