ketika perempuanku melangkahkan kakinya dengan gontai di tepi pagi..
gincu masih memerah ketika perempunku merebahkan penatnya di peraduan yg tak lagi mampu memberinya mimpi..
wangi parfum masih menyengat hidung ketika perempuanku di bangunkan dari lelapnya oleh gemuruh kereta listrik..
Perempuanku..
Merah gincumu..
Wangi parfummu..
Gundah hatimu..
Sepanjang waktu..
Di sini aku membatu,menunggu pecahnya karang di hatimu..